TB atau tuberkulosis bukanlah penyakit yang baru. Infeksi TB mulai meningkat pada tahun 1985 seiring dengan berkembangnya virus HIV.
Penyakit TB bisa menginfeksi siapa saja, dari orang dewasa hingga anak-anak dan bayi. Seperti apa gejala TB pada anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua? Simak ulasannya.
Mengenal Penyakit Tuberkulosis (TB)
Secara umum Tuberkulosis (TB) dapat digambarkan sebagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang bagian lain dari tubuh seperti kulit, perut, kelenjar, ginjal atau otak.
Pada orang dewasa, TB dapat menyebabkan gejala seperti batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, demam, kehilangan berat badan yang tidak diinginkan, dan sesak napas. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi dan dapat diobati dengan antibiotik khusus meskipun penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi jika tidak diobati dengan tepat. Pengobatan harus dijalani sampai tuntas.
Seperti apa gejala TB pada anak-anak, apakah sama dengan gejala TB pada orang dewasa?
Baca Juga: Serba Serbi Vaksin BCG, Cara Ampuh Mencegah Penyakit Tuberkulosis (TB)
Gejala TB pada Bayi dan Anak
Bakteri TB sangat mudah menular. Bayi baru lahir dan juga anak-anak bisa terinfeksi bakteri TB.
Gejala TB pada bayi baru lahir
Gejalanya mungkin cenderung tidak mudah diamati. Pada bayi baru lahir gejala TB yang perlu diwaspadai di antaranya:
- Bayi terlihat tidak sehat, lemas atau tidak berdaya
- Demam
- Kesulitan bernapas
- Berat badan dan pertumbuhan badan sulit naik
- Bayi mengalami penyakit paru (pneumonia) yang tidak mudah diobati
- Pembesaran organ hati dan limpa
Gejala TB pada anak-anak
Gejala yang muncul TB pada anak-anak tergantung pada usia anak. Gejala TB aktif pada anak di antaranya:
- Demam
- Kelelahan
- Keringat malam
- Penurunan berat badan
- Pertumbuhan fisik yang buruk
- Batuk
- Nyeri dada
- Menggigil
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Baca Juga: Mengapa Pengobatan TBC (Tuberkulosis) Membutuhkan Waktu Lama?
Apa yang Harus Dilakukan bila Anak Terinfeksi TB?
Bayi atau anak-anak yang mengalami demam, batuk berkepanjangan, dan ketika Anda melakukan pemeriksaan rutin memiliki berat badan di bawah grafik normal untuk bayi dan anak seusianya, sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan.
Bayi baru lahir yang terlihat sehat namun ibu memiliki hasil TB positif pada pemeriksaan akan direkomendasikan mendapatkan rontgen dada dan dipantau secara ketat. Jika selama evaluasi bayi menunjukkan gejala infeksi, maka bayi akan mendapatkan tes dan pengobatan.
Anak-anak yang memiliki gejala TB akan diperiksa riwayat kesehatan orang tua dan juga dirinya. Anak juga mungkin diberikan tes TB kulit dengan menyuntikkan zat khusus di lapisan atas kulit. Jika hasilnya menunjukkan adanya benjolan kecil yang muncul dalam 2-3 hari, maka anak positif TB.
Selanjutnya, pemeriksaan dilanjutkan untuk mendiagnosis lebih teliti lagi. Anak akan mendapatkan pemeriksaan rontgen, tes dahak, dan tes darah. Setelah hasil tes menunjukkan positif, anak-anak mungkin harus dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu. Anak-anak yang mengalami TB aktif harus minum 4 obat atau lebih dalam jangka waktu 6 bulan atau lebih.
Gejala TB pada anak cenderung membaik setelah beberapa minggu mendapatkan pengobatan. Setelah 2 minggu, bahkan TB pada anak sudah tidak menular. Namun, anak tetap harus menyelesaikan pengobatan sampai waktu yang ditentukan agar bakteri tidak kebal terhadap obat dan TB benar-benar disembuhkan.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma